D ENGAN tinggi 180 sentimeter, tongkrongan bintang sinetron Ari Sihasale sebetulnya tak kalah dengan kiper profesional. Namun, saat berlaga dalam Turnamen Sepak Bola 30 Tahun Majalah TEMPO, pekan lalu, Ari yang tampil membela kesebelasan Kekerabatan Artis Indonesia (Kain) itu harus pasrah gawangnya dibobol empat kali oleh para penyerang kesebelasan Badan Pertanahan Nasional di partai semifinal. Kejadian "memilukan" itu terjadi di babak pertama. Meskipun begitu, senyuman tak tanggal dari lajang berusia 28 tahun ini. Maklum, namanya saja sepak bola gembira.
Di babak kedua, Ari memilih menonton dari luar. Mungkin ia takut kebobolan menjadi "hobi" barunya. Firasatnya benar. Sebab, tim Kain, yang juga diperkuat Sys N.S., pelawak Cahyono, Kaka Slank, Gusti Randa, dan Ricky Johannes, akhirnya "sukses" terlibas tujuh gol tanpa balas. Syukurlah, pada perebutan tempat ketiga, tim Kain bisa menang adu penalti melawan tim TEMPO, yang antara lain diperkuat Redaktur Senior Goenawan Mohamad serta Pemimpin Redaksi Bambang Harymurti.
Ari sendiri mengaku bersedia tampil karena saat ini sedang kepincut dengan olahraga. "Bukan karena ingin jadi atlet, tapi semata ingin sehat," kata pria yang punya nama lengkap Juharson Strella Sihasale ini. Sekalipun begitu, kegiatan olahraga Ari tak bisa digolongkan sekadar iseng. Selain bermain sepak bola, ia juga main softball dan squash. Bahkan, namanya tercatat di Bagian Humas Persatuan Squash Seluruh Indonesia periode 2000-2005. Sebagai pengurus, ia punya obsesi memasyarakatkan olahraga ini. "Squash bukan cabang yang mahal," kata Ari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini