Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Bagai telur di ujung tanduk

Chiang ching, istri mao tse-tung kini sedang dalam sorotan tajam & nasibnya bagai telur di ujung tanduk. laporan interviu romane witke telah membuat mao marah.ia jarang muncul pada acara resmi. (pt)

13 Desember 1975 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CHIANG Ching, isteri Mao Tse-tung, Xini sedang dalam sorotan tajam. Mao marah kepadanya setelah membaca laporan interviu Romane Witke, Guru Besar Sejarah dari Universitas Negara di New York. Witke mengunjungi Peking dan mengadakan pertemuan cukup lama dengan Chiang Ching. Saat ini pulalah Chiang Ching menyodorkan memoarnya yang berisi pandangannya secara pribadi tentang Tiongkok, tentang partai, tentang suaminya dan juga tentang kehidupan politik akhir-akhir ini di RRT. Buku ini kabarnya akan terbit tahun depan. Antara lain akan memuat bahwa Wakil Perdana Menteri senior Teng Hsiao-ping nantinya diduga yang akan memimpin Cina. Alasannya, Chou En-lai toh sakit-sakitan dan kesehatan Mao sendiri diragukan. Chiang Ching adalah isteri Mao yang ke-4. Dulunya dia ini adalah anak wayang yang terkenal di Shanghai. Gedung opera di mana Chiang Ching pernah main dulu cukup terkenal tapi sekarang tampaknya telah kehilangan pamor. Chiang Ching juga mengudarkan hubungannya dengan sang suami, Ketua Mao, yang sebelumnya tidak pernah dipaparkan. Yaitu ketika Mao Tse-tung melawat ke Moskow tahun 1957. Saat itu pula Chiang Ching berbaring di rumah sakit di kota yang sama. Tapi Mao tidak menengok maupun menelponnya. Biarpun Witke menekankan: "Dapat saya pastikan bahwa Ching cukup setia pada Mao", rupanya kini nasib Chiang Ching bagai telur diujung tanduk. Sejak bulan Agustus yang lalu. Chiang Ching tidak pernah muncul lagi dalam pertemuan-pertemuan umum. Tapi ketika Presiden AS Ford berkunjung di Peking, Chiang Ching turut hadir pada jamuan kenegaraan dan berdiri dalam urutan ketiga setelah Ketua MPR Chu Teh dan Teng Hsiao-ping. Beberapa tahun yang lalu, Chiang Ching adalah wanita pertama yang muncul secara resmi di Peking untuk menyambut Presiden Sukarno almarhum dan Hartini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus