ITU peragawati dan penyanyi Titik Qadarsih kecewa. Ceriteranya
begini. Bersama Sambas dari TVRI, keduanya diminta oleh
perusahaan yang namanya Jakarta Promotion Centre, untuk mengisi
suara pada film semi dokumenter pertandingan sepakbola antara
Ayax melawan PSSI. Untuk kerja menyewakan suara ini,
masing-masing dijanjikan akan dibayar Rp 120.000. Surat resmi
dari perusahaan tersebut dibawa oleh Yuul Fiole yang jadi
asisten sutradara berikut naskah 9 halaman bolak-balik yang
harus dibaca. Penyewaan suara tersebut mereka selesaikan dalam
tempo 3 hari. Selesai. Tentu saja keduanya menunggu datangnya
uang.
"Tapi lucu. Sampai sekarang saya belum dibayar, sedang Bung
Sambas sudah", kata Titik. Sementara Yuul tidak muncul-muncul.
Hanya ada dikatakan oleh Yuul agar Titik minta secara langsung
pada sang produser, yang berawal huruf M, namanya. Titik
menghubungi M. "Katanya besok. Sudah besok disuruh besoknya
lagi. Terus katanya suruh tunggu dulu, belum ada uang katanya.
Pokoknya sampai saya bosan menagihnya", kata Titik lagi. Sampai
ada seorang wanita yang mengaku bernama Leoni Lydia, wakil dari
M, yang katanya membawa uang honor Titik. Lydia yang mengaku
akan mengantarkan uang tersebut, toh akhirnya tidak muncul. "Ee,
tiba-tiba saya dengar M telah dikeluarkan karena menggelapkan
uang. Lha uang saya harus kemana lagi mengambilnya", keluh Titik.
Pengganti M adalah Sudewo, kolonel AD yang kini jadi Ketua
Parfi. Katanya sih uang Titik bisa ditagih padanya. "Tapi sampai
sekarang, saya belum juga nyicipi hasil ocehan saya", katanya
dengan sedikit putus asa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini