Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI tengah asyik berbincang dengan Tempo, Usman Hamid mesti ambil jeda dulu untuk membantu karyawannya menggabungkan dua meja pesanan para tamu di tempat makan yang ia kelola, Senin pekan lalu. Ia kadang memang masih perlu turun langsung menuntaskan hal-hal kecil semacam itu. Maklum, sentra kuliner bernama Sleepless di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, itu belum lama buka. "Jadi masih proses pematangan sana-sini," ujar aktivis hak asasi manusia ini. Pria 39 tahun ini berkongsi dengan kakak iparnya dalam merintis "mainan" barunya itu. "Dia yang sudah berpengalaman di bisnis kuliner."
Usman mengaku tak berpaling dari kegiatan utamanya di bidang pergerakan. Dia bahkan berangan-angan tempat makannya itu bisa jadi tempat kumpul para aktivis—selain pengunjung biasa tentu saja—guna bertukar pikiran. Dan ia siap dengan menu andalan untuk menemani perbincangan mereka: sate maranggi, hotdog, steak, makanan khas Bali, dan lain-lain. Apakah kedainya benar-benar tak akan pernah tidur sesuai dengan namanya? "Belum saat ini," kata Usman, lalu tersenyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo