Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Belum Ada Calon

20 September 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perasaan Pingkan Mandagie, atlet terjun payung Sulawesi Utara, campur aduk. Sulawesi Utara merebut dua emas dari lima yang diperebutkan di arena terjun payung PON XVI, dua-duanya atas nama Pingkan. "Kalau Papa masih hidup, mungkin medali kami bisa lebih banyak," kata gadis kelahiran Bandung 15 Desember 1974 ini.

Pingkan memang mendadak ingat ayahnya, Theo Mandagie, yang sebulan lalu meninggal dunia di Bali dalam penerjunan merayakan keberhasilan pemecahan rekor terjun kerja sama seratus orang. Bila tak ada tragedi itu, Theo pasti akan turun membela Sulawesi Utara bersama dua anaknya, Pingkan dan Petra. "Saya merasa Papa masih ada, saya merasa beliau mengawal saya selama perlombaan ini," kata Pingkan.

Pingkan lahir dari keluarga penerjun payung. Ibunya tercatat sebagai penerjun payung sipil perempuan Indonesia. Almarhum Robbi Mandagie—paman Pingkan—juga tewas dalam sebuah penerjunan. Lantas, apakah Pingkan bakal meneruskan tradisi itu, bersuamikan penerjun juga? "Itu idealnya, tapi belum ada calon."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus