Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pingkan memang mendadak ingat ayahnya, Theo Mandagie, yang sebulan lalu meninggal dunia di Bali dalam penerjunan merayakan keberhasilan pemecahan rekor terjun kerja sama seratus orang. Bila tak ada tragedi itu, Theo pasti akan turun membela Sulawesi Utara bersama dua anaknya, Pingkan dan Petra. "Saya merasa Papa masih ada, saya merasa beliau mengawal saya selama perlombaan ini," kata Pingkan.
Pingkan lahir dari keluarga penerjun payung. Ibunya tercatat sebagai penerjun payung sipil perempuan Indonesia. Almarhum Robbi Mandagie—paman Pingkan—juga tewas dalam sebuah penerjunan. Lantas, apakah Pingkan bakal meneruskan tradisi itu, bersuamikan penerjun juga? "Itu idealnya, tapi belum ada calon."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo