KAWIN dengan perempuan Bali. Empat anaknya lahir di Bali. Tapi Antonio Blanco, 58, pelukis berdarah Spanyol yang lahir di Amerika Serikat, tetap saja belum warga negara RI. "Lucu ya, Mas, saya warga negara Amerika, tapi selalu di Bali dan belum pernah ke Amerika," kata Mario Blanco putra kedua pelukis itu. Atas desakan anak dan istrinya, Ni Rondji, Antonio mengurus kewarga-negaraannya. Tapi masih belum berhasil. Pasalnya: seniman Bali banyak yang mengajukan keberatan Antonio menyandang kewarganegaraan Indonesia. Sutedja Neka,- pelukis dan kolektor, yang selama ini membantu Antonio memperpanjang urusan tinggal di Bali, mengakui kekurangan pelukis yang eksentrik ini. "Terlalu egoistis dan tidak ada sumbangannya untuk mengembangkan Bali," kata Sutedja. Antonio Blanco meman tertutup. Sanggarnya, di atas bukit Desa Campuan, Ubud, tak sembarang orang bisa mengunjunginya. Lukisannya tak pernah dipamerkan di Bali. Dan ia jarang pula bergaul dengan masyarakat. Tak cuma itu perangai Antonio. Ia juga tak mau mengumbar kata. Kepada TEMPO, pekan lalu, pelukis ini hanya mau menjawab sebuah pertanyaan, tentang alasannya sering melukis wanita. Jawabnya: "Itu sesuai dengan sifat saya sebagai laki-laki." Tak ada komentar lain darinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini