Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PECATUR Novendra Priasmoro menempa keahliannya di berbagai tempat. Selain mengikuti sekolah catur, peraih gelar Grandmaster di Liberec Open 2020 di Republik Cek pada akhir Februari lalu itu memperoleh lawan tanding di warung-warung kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novendra, 20 tahun, mengasah keterampilannya memainkan buah catur melalui lapak catur di kawasan Penggilingan dan Cawang, Jakarta Timur; serta Bekasi, Jawa Barat. Lawan mainnya menyuguhkan berbagai karakter permainan. Sebagian pecatur lapak yang acap tidak menggunakan teori membuat langkahnya lebih bervariasi. “Bisa menambah pengalaman dan wawasan baru,” katanya, Kamis, 14 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia terakhir kali bermain catur di warung kopi pada Oktober 2019. Saat itu, ia menyambangi salah satu lapak catur di kawasan Cawang sekaligus bersilaturahmi. “Setelah itu tidak sempat lagi karena harus persiapan ikut SEA Games 2019,” ujarnya.
Novendra menjadi orang Indonesia kedelapan yang menjadi Grandmaster. Ia bahkan menargetkan gelar prestisius itu tahun lalu. Impiannya menjadi Grandmaster tumbuh sejak ayahnya, Djoko Istanto, memperkenalkan catur saat ia berusia tujuh tahun. Djoko adalah pecatur bergelar master nasional. Novendra semula kerap melihat Djoko bermain dengan teman sang ayah.
Melihat bakat yang dimiliki Novendra, Djoko menawarinya menekuni olahraga asah otak itu. Saat berumur delapan tahun, Novendra masuk sekolah catur milik Utut Adianto.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo