AGAKNYA, menuntun Ketua IGGI J.P. Pronk, 50 tahun, memang sulit. Dalam kunjungan ke Jawa Timur, Kamis pekan lalu, seusai meninjau perkampungan darurat akibat letusan Gunung Kelud di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Pronk mendadak membelot dari acara. Mobilnya membelok dan menuju ke kompleks makam Bung Karno. Seharusnya Pronk segera berangkat dengan helikopter ke Malang Selatan. Acara protokoler pun "amburadul", konvoi 15 mobil juga kacau. Di kompleks makam proklamator itu, Pronk dengan langkah tegap dan bersemangat memasuki makam, sampai-sampai ia perlu diingatkan petugas makam agar mencopot sepatu cokelatnya. Di belakang Pronk, tampak menyusul dengan tergesa Bupati Blitar Siswanto Adi dan Wagub Ja-Tim Warsito Rasman. Di depan makam berpualam hitam itu, Pronk menundukkan wajahnya dalam-dalam. Sesekali dilepasnya kaca matanya yang gelap, lalu sudut-sudut matanya diusapnya dengan jari. "Saya terharu dibuatnya," ujarnya pada wartawan TEMPO Wahyu Muryadi. Setelah itu, serta-merta ia bergegas lagi meninggalkan makam itu. Tapi belum sampai di luar, Bupati Siswanto menawarinya untuk menabur bunga. Pronk lalu jongkok dan menaburkan bunga aneka warna itu di atas pusara Bung Karno. "Saya tahu persis biografinya. Ia tak sekadar punya punya andil dalam kemerdekaan negara Anda. Lebih dari itu, Soekarno adalah pemimpin besar bagi Dunia Ketiga, dan punya perhatian besar pada kaum lemah," ujar Pronk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini