BUKAN cuma mulutnya disukai banyak orang, tapi kakinya pun menjadi perhatian penonton. Minggu pekan lalu, di lapangan Sriwedari Solo, Vina Panduwinata masuk lapangan, memperkuat kesebelasan artis Jakarta. Siang itu mereka bertanding melawan Radio PTPN Solo. Meski ia ogah memakai celana pendek, toh tetap jadi fokus perhatian. Soalnya, Vina bercelana panjang putih ketat, baju kotak-kotak hitam kedodoran, bersepatu putih, dan, ini dia, berkaca mata hitam. Biarpun begitu, Vina mengejar bola dengan sungguh-sungguh. Malah sempat menabrak lawan mainnya sampai jatuh berguling-guling berdua. Tak jelas, ini taktik menyelamatkan gawang atau karena kaca mata hitam itu tadi. Untung, lawan yang ditabrak itu dari kaum sejenisnya, bernama Tina, penyiar putri Radio PTPN. Vina memang pemuja bola, setidaknya pemuja Franz Beckenbauer, dari kesebelasan Jerman Barat. Gara-gara kesebelasan Jerman Barat kalah melawan kesebelasan Ceko, ia pernah mengurung diri tiga hari di kamarnya. "Saya kecewa sekali, saya begitu menderita," ujar Vina, seperti mengucapkan syair lagu. Di kamar Vina ada poster Beckenbauer berukuran besar. Rupanya, selama tiga hari di dalam kamarnya ia membagi penderitaan dengan Franz, barangkali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini