TAK ada yang tahu keistimewaan Walter Hudson, 42 tahun, sampai pria berbobot 500 kilogram itu terjepit di pintu, pada suatu pagi Oktober lampau. Laki-laki tambun keturunan Indian yang tinggal di Kampung Hempstead, Long Island, Amerika Serikat, ini jatuh tertelungkup pada perutnya ketika melalui pintu dan tersangkut di sana. Ia tak bisa maju tak bisa mundur, bahkan juga tak bisa bangkit. Bencana kecil itu telah menggemparkan Amerika yang begitu gandrung pada kelangsingan dan kebugaran jasmani. Bagaimana mungkin ada orang setambun Hudson, di tengah masyarakat yang tergila-gila pada keindahan tubuh? Maka, berita tentang Hudson diperbincangkan banyak orang, termasuk ahli diet. Puluhan orang, mulai dari tokoh terkenal sampai kepada penderita kegemukan (obesitas) yang tak mau disebut namanya sibuk menawarkan nasihat dan bantuan. Tapi adalah Barbara yang pertama-tama paling sibuk. Sang kakak cepat menelepon polisi, hingga muncul satu regu SAR (Search and Rescue) bersama polisi yang membawa ambulans. Hudson langsung diberi oksigen karena terserang sesak napas. Kemudian baru dimulai usaha mengeluarkannya dari impitan kosen-kosen pintu. Sekujur tubuhnya terpaksa diminyaki, agar bagian yang tergesek tidak luka. Sesudah itu menarik onggokan daging raksasa Hudson dengan alat berat, yang baru berhasil 8 jam kemudian, pada pukul 20.30. Tahap selanjutnya, bagaimana mengangkat si tambun ke atas ranjang. Kecilnya ruangan membuat alat katrol tak berfungsi. Akhirnya, Hudson digotong oleh delapan anggota SAR itu. Dengan susah payah ia bisa dibaringkan kembali ke ranjang, tempat ia bersinggasana sejak usia 13 tahun. "Wah, seperti 8 jam di neraka," ujarnya. "Regu SAR itu melakukan tugasnya dengan sangat baik." Berita tentang si tambun segera menyebar termasuk cerita tentang cara hidup yang didalamnya. Ia tak pernah keluar rumah selama 27 tahun, bahkan sepuluh tahun terakhir, ia melewatkan waktunya di ranjang. Hudson keluar kamar hanya bila akan buang air, di samping mandi yang dilakukannya satu bulan sekali. Walter Hudson, si bungsu dari sembilan bersaudara, mulai gemuk pada usia 10 tahun. Beratnya 200 kilogram waktu itu. Pada usia 13 tahun ia terjatuh dan cedera. Akibatnya, ia harus beristirahat selama beberapa bulan. "Ketika itulah saya mendapat gagasan untuk seterusnya tinggal dan hidup di ranjang," katanya. Wajahnya, yang teduh bagaikan Buddha Gautama itu, memang cocok untuk kegiatan "bertapa" yang mirip bermalas-malasan. Keakraban di antara saudara kandung memungkinkan Hudson hidup menganggur. Sampai sekarang Barbara, 45 tahun, yang bekeria sebagai perawat masih setia mengurus adiknya. Di Hempstead kini, Hudson tinggal bersama saudara laki-lakinya George, 47 tahun -- petugas satpam ini ikut membiayai hobi makan adiknya yang istimewa itu -- Barbara, beserta anak dan cucu-cucunya. "Ia hidup bahagia," kata Barbara tanpa menyebut hobi makan adiknya yang tidak murah itu. Bayangkanlah menunya. Untuk sarapan, dua kotak sosis dan selusin telur ditambah satu papan roti dan satu pound daging babi untuk makan siang, empat double hamburger dan delapan kotak kentang goreng makan malam terdiri dari bistik babi tiga porsi besar atau dua anak ayam ditambah empat kentang bakar, empat kentang manis, dan empat kembang kol. Sebagai pelengkap, Hudson menambahkan enam botol soda dan sepotong besar cake. "Walter Hudson keranjingan makan," kata Dick Gregory, 55 tahun, yang mengelola klinik nutrisi di Bahama. Ia membuat resep diet untuk Hudson dengan 1.800 kalori per hari, berikut jus buah. Menurut Gregory, sukses diet Hudson tergantung upaya menemukan sebab-sebab kegemukannya. Hudson sendiri mengaku bahwa ia memang terlalu banyak makan. Hal serupa mengakibatkan 90% orang Amerika merasa berat badannya berlebihan. Tapi mengapa banyak makan? "Sejumlah kecil karena harus menjamu rekan bisnis, sebagian besar karena sebab-sebab emosional," kata Dr. Albert Kondo dari Rumah Sakit Methodist, Houston, AS. Kenyataan memang menunjukkan bahwa orang-orang yang dihantui kecemasan, persoalan seksual dan kesepian, banyak mencari pelarian pada makanan. Tapi Hudson tidak terganggu hal-hal seperti itu. Sehari-hari ia begitu tenang menggeletak, membaca buku-buku filsafat dan agama. Ia tetap mengikuti kejadian di "dunia luar" melalui televisi kecil di kamarnya. Dan kini ada Dick Gregory yang akan membayar hampir semua keperluan Hudson. Bintang iklan televisi untuk makanan Bahama Diet ini berjanji akan mengawasi diet Hudson dan juga membuatkannya pakaian bila usaha penurunan berat badan itu berhasil. Selama ini, Hudson tak pernah mengenakan pakaian, cukup selimut yang menutupi tubuhnya selagi rebahan. Tawaran untuk menurunkan berat badan disampaikan Greg dalam sebuah acara iklan televisi Bahama Diet. Di situ ia berkata, "Anda tidak sehat, saya tak bisa mendengar detak jantung Anda sekalipun dengan stetoskop, tak lain karena tebalnya lemak Anda." Hudson serta-merta bersedia. "Mengapa mengambil keputusan begitu cepat?" tanya Dick. "Well, saya tak punya cara lain untuk keluar melalui pintu, kecuali dengan diet," jawab Hudson jenaka. Gregory menanggapi komentar itu sambil nyengir, "Saya dari awal suka melihat wajah yang ceria ini (maksudnya Hudson). Ia tak punya beban." Tapi wajah Hudson jadi serius ketika Dick bertanya apakah dengan pakaian barunya kelak ia berniat keluar rumah, jalan-jalan. Jawabnya, "Buat apa, di luar sana manusia tidak lagi menghargai kehidupan. Mereka menyia-nyiakan hidup, dan saling membunuh." Jim Supangkat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini