DI tengah kesibukan mengurus pengungsi Vietnam, Panglima Daerah
Angkatan Laut 11 (Riau) Laksamana Pertama Kunto Wibisono, 49
tahun, ternyata sempat bahkan rajin berolahraga.
Ayah 3 orang anak itu memperkenalkan jenis olahraga yang disebut
wind surfing: meluncur di ombak laut dengan papan dan layar. Di
sini masih langka, tapi Kunto berniat memperluasnya. "Kalau di
udara ada terbang laang, di laut saya perkenalkan wind surfing
ini," katanya.
Ia sendiri baru berlatih sejak 6 bulan lalu, setelah membeli
peralatannya seharga Rp 500 ribu di Singapura. Siapa yang
melatihnya "Saya belajar dari buku dan televisi saja," katanya.
Tapi dengan itu saja kini dia sanggup melatih kedua anaknya
serta 3 orang bawahan. "Saya yakin, kalau olahraga ini sudah
dikenal, pasti lebih digemari dibanding ski air."
Dengan pengaturan angin dan keseimbangan yang serasi, wind
surfing bisa meluncurkan orang 20 mil per jam atau secepat speed
boat. Sulit mengendalikannya?
"Kalau mau belajar gampang berlatih 5 atau 6 kali saja pasti
bisa." Tapi kenapa Kunto tertarik. betul? "Saya melihat adanya
kesatuan antara manusia, angin, air dan layar," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini