SESUDAH berkelana di negeri orang 15 tahun, akhirnya rindu
negeri sendiri. Bill Amirsyah Saragih, 46 tahun, salah seorang
tokoh jaz kita yang terkemuka, 7 September lalu tiba di sini
bersama 2 orang anaknya. Apa cuma karena rindu?. Ternyata tidak.
14 dan 18 September lalu dia main di Bali Room Hotel Indonesia
Sheraton bersama Jack Lesmana dan Buby Chen untuk cari dana --
dengan karcis Rp 10 ribu. Apa dia akan menyempatkan diri pula
ikut atau menonton Jazztival yang akan diadakan di Bandung
Oktober nanti? "Jack memang menganjurkan saya ikut dalam
festival itu. Tapi Saya tak bisa, sebab anakanak pada mau
sekolah, dan saya akan kembali 5 Oktoher," kata musikus yang
sejak Januari 1972 menetap di Sydney itu.
Sebelum itu dia tinggal di Bangkok, dan menikah di sana tahun
1966 dengan perawat berkebangsaan Inggeris, Anna Rosemary--yang
melahirkan 4 orang anak. "Seorang musikus 'kan perlu juga diurus
seorang perawat," katanya. Tapi kemudian, ia dengan bahasa
Batak dia berkata lagi, sambil ketawa: "Sebagai orang bermarga
Saragih, mustinya isteri saya bermarga Sinaga. Itu baru cocok...!"
Sesudah menganggur 7 bulan di Sydney, Bill sampai sekarang
bekerja di sebuah rumah-makan sebagai pianis, penyanyi dan
pemain saxofon. Cuma itu "Tidak. Di samping cari duit saya juga
sekolah musik." Menurut Bill yang resmi jadi warganegara
Australia mulai tahun 1979 itu, "pemusik yang bertara
internasional, di mana pun pasti laku." Keyakinan itulah yang
rupanya membuat sarjana muda Hukum UI 1962 itu betah di
Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini