PAKAIAN panggungnya celana hitam ketat dan blus merah dengan
dada terbuka lebar. Elvy Sukaesih mengadakan pertunjukan di
Banda Aceh, dan malam itu, 4 Pebruari, menyanyi di Lapangan
Blang Padang. Dua lagunya yang top dia nyanyikan: Pengalaman
Pertama, kemudian Cubit-cubitan. Tentu dia bergoyang-goyang,
sambil matanya melemparkan lirikan. Penonton bersuit-suit, minta
tambah. Elvy pun memenuhi. Lagu Santai dia nyanyikan.
Eh, baru sekitar separuh lagu, sebuah sandal melayang ke
panggung. Kemudian menyusul lemparan lain, bahkan ada yang
sempat menemukan batu bata untuk dilontarkan. Elvy melihat hal
tak sedap ini kemudian mencampakkan mikrofon di tangannya dan
lari ke belakang. Untung saja petugas keamanan berhasil
melindunginya. "Tak sesuai dengan kebudayaan kita gayanya," kata
salah seorang yang berhasil dipegang polisi. "Tapi saya cuma
melempar dengan sandal, bukan batu bata." Acara terpaksa dibikin
usai.
"Kisruhnya pertunjukan di Aceh akibat kesalahan petugas
keamanan," demikian menurut suami Elvy yang namanya cuma pendek:
Zet. Berambut keriting dengan perawakan pendek, Zet memang jadi
manajer isterinya. "Penonton dihalangi pemandangannya oleh
pantat petugas keamanan. Penonton jadi jengkel. Mereka sendiri
tidak bisa mengatur penonton sebab sibuk sendiri kepingin lihat
Elvy." Zet juga mengatakan, memang ada di antara penonton yang
jatuh pingsan. Tidak kurang dari 40 orang diinterogasi polisi,
"tetapi Elvy tidak cedera apa-apa."
"Tapi sebenarnya masyarakat di sana baik," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini