Berulang tahun

"SAYA tak pernah berpikir untuk merayakan hari ulang tahun," kata kritikus sastra Indonesia, H.B. Jassin. Toh, perayaan itu berlangsung juga Minggu sore lalu. Sejumlah penyair sibuk merencanakan, mengatur acara, dan mengundang orang. Sebanyak 66 lilin yang dipegang hadirin dinyalakan bergantian, mengambil api dari lilin yang dipegang Jassin. Tapi Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin di kompleks TIM, tempat perayaan berlangsung, tetap saja jadi masalah. Suasana panas, karena AC tak jalan, tak kuat membayar rekening listrik Rp 2 juta rata-rata per bulan. Malam itu diedarkan kotak sumbangan, bukan untuk Jassin, tetapi untuk gedung yang merintih itu. "Saya terharu dengan acara ini," komentarnya. Ketika rencana perayaan itu disusun, Jassin sendiri ada di Yogyakarta.