Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah seremoni Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK), pendiri organisasi itu yang juga Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 2009-2011, Bibit Samad Rianto, kedatangan tamu tak diundang. Tamu itu adalah Susno Duadji. Bekas Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia itu pernah berseteru dengan Bibit dalam kasus yang dikenal dengan "Cicak vs Buaya". "Susno ingin minta maaf, tapi saya justru berutang kepada dia karena gara-gara kasus itu saya jadi tenar," ujar Bibit, lantas terbahak, Jumat dua pekan lalu.
Kasus Cicak vs Buaya pada 2009 membuat tensi hubungan Polri dengan KPK meningkat. Susno bahkan sempat menahan Bibit selama enam hari atas tuduhan penyalahgunaan wewenang.
Kehebohan kasus itu ternyata mengerek popularitas Bibit, 71 tahun, hingga sekarang. Masyarakat lebih mengenal Bibit sebagai pemimpin KPK ketimbang jabatan terbarunya, yakni Ketua Satuan Tugas Dana Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Ini Pak Bibit KPK, ya? Pak Bibit yang kasus Cicak vs Buaya itu, kan?" ujar Bibit menirukan reaksi masyarakat yang dia temui di daerah.
Gara-gara beken sebagai pemimpin KPK itu pula, Bibit mengungkapkan, banyak kepala daerah dan kepala desa yang menghindar bertemu dengannya. Padahal Bibit berkunjung ke daerah untuk memonitor penyerapan dana desa. "Kalau takut ketemu, berarti ada yang enggak beres," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo