Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Bisa ngomong jawa

Clare selgin, istri dubes as yang baru untuk indonesia, paul wolfowitz, bisa ngomong indonesia & jawa. ketika tugas belajar di yogya, pernah kos di rumah dr. sutarto yang kini dianggap orang tuanya.(pt)

12 April 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JANGAN kaget bila istri dubes baru Amerika untuk Indonesia tiba-tiba menyapa Anda, "Matur nuwun, kartu Tahun Barune wis tak tampa," (Terima kasih, kartu Tahun Barunya sudah saya terima). Nyonya Paul Wolfowitz, istri itu, memang pernah beberapa bulan kos di Kampung Jetis, Yogya. Dalam usia belasan, waktu itu 1962, Clare Selgin, ya, Nyonya Wolfowitz itu, dikirim oleh pemerintahnya ke Indonesia untuk belajar kebudayaan, dalam rangka program AFS (American Field Service). Di Jetis, Clare tinggal di tengah keluarga dr. Sutarto, kini 78, yang kemudian diakuinya sebagai orangtua kedua. "Clare luwes menari Jawanya," dr. Sutarto mengenang anak angkatnya yang kini mukti (punya kedudukan) itu. Tiga bulan di Yogya, Clare sudah mampu ngomong Indonesia dengan lancar. "Ya, meski ada klera-kleru-nya," tambah dokter ini. Tak hanya belajar bahasa, Clare pun mengundang guru tari ke rumah kosnya, untuk mengajari tari Jawa. Kehadiran gadis Amerika ini memang menjadikan suasana rumah dokter itu makin semarak. Teman-teman Indonesianya sering diundang bertandang ke rumahnya di Jetis itu. Ketika acara perpisahan tiba, sewaktu Clare mau pulang kampung, gadis Amerika ini menari di depan sahabat-sahabatnya. Hubungan mesra antara keluarga Jawa dan anak Amerika ini terus berlanjut meski si anak jauh di seberang. Clare rajin menulis surat atau mengirimi foto untuk daddy-nya yang di Yogya ini. Juga, setelah Clare menikah dengan Paul. Ketika Paul, sebagai asisten menteri luar negeri AS urusan Pasifik dan Timur Jauh, berkunjung ke Jawa Tengah dan Yogya, akhir tahun lalu, Clare mendesak suaminya agar mampir ke orangtua keduanya. Clare mengirimkan sebuah bingkisan: sebuah tape dan kaset. Dalam kaset itu Clare merekam suaranya dan bercerita tentang anak-anaknya, dalam bahasa Indonesia yang masih fasih. Malah, ada ucapan matur nuwun segala dalam kaset rekamannya. "Rupanya, ia sekarang sudah pintar berbahasa Jawa," ujar dr. Sutarto tertawa, senang. Barangkali, Lebaran mendatang, Clare sekeluarga merasa perlu sowan ke Yogya, dan belajar masak gudeg.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus