Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Buya hamka sakit

Buya hamka dengan alasan sakit menolak ajakan beranjangsana ke aceh dan sumbar, serta sudah 3 kali lebih diajak bernaung dibawah golkar. kemungkinan tinggal di rspad sampai selesai pemilu.

26 Juni 1971 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG Scott mempunjai pepatah: better bend than break. Dan pendapat lebih baik menjingkir dari pada ketubruk inipun kiranja sekarang jng di pakai Hadji Abdul Malik Karim Amrullah alias Hamka. Sudah terang ini bukan suatu intimidasi bagi sang buja, tetapi Hamka sebagai orang Timur, menolak sesuatu jang harus, tidak ada didalam kamus. Konon kjai jang radjin memberi kuliah subuh dimasdjid Al Azhar dan mempunjai pendengar jang besar setiap chotbah Djum'at, telah tiga kali lebih diadjak bernaung dibawah Pohon Beringin-nja Golkar. Buja jang gaek itupun berkata kepada TEMPO "Dikiranja gampang sadja menjuruh kita", dan kita-nja Hamka berarti es-nja jaitu K.H. Sutan Mansur dan beberapa tokoh agama lainnja. "Tetapi mereka mengadjaknja dengan sopan jang berarti harus didjawab dengan sistim jang sama jaitu "usia jang sudah tua dan sakit". Entah siapa jang kena sial. Tetapi penjakit gulanja mempunjai unsur jang menguntungkan pula. Timingnja tepat, karena ketika Hamka diadjak untuk berandjangsana ke Atjeh dan Sumatera Barat, dia tolak "karenal alasan sakit". Bujapun kini sudah lebih sebulan mendekam di RSPAD, dan ini dirasanja sebagai tempat mengaso jang paling tenang. Karena jang mengadjakpun berhenti tidak memintanja lagi, sedang "adjakan jang bersifat tekanan pun tidak ada". Sampai kapan dia akan sakit dan tinggal di RSPAD'? Rusjdi, putera sulungnja berkata: "mungkin ajah akan tinggal di rumah sakit sampai pemilu selesai". Tahankah ? Kiranja tidak. Ketika Opy Sofjar melangsungkan akad nikahnja. Hamka pun telah datang untuk sekadar memberikan amanat, doa restu bila bagi Iwan dan Oppy. "Bagi kami buja Hamka adalah tua-tua kami". kata njo- nja Sofjan. Bukan keluarga bukan apa "tetapi beliau dekat dengan kami dan setelah dari sini, beliau kembali lagi kerumah sakit. Buja memang sakit. Faktor lain jang membuatnja betah dirumah sakit? Ada buah hatinja disana. Dalam kamar VIP jang hanja untuk dua orang itu sadja. Buja mendapat teman tidur. Djangan tjuriga, karena teman sekamar itu tak lain isterinja sendiri, jang kambuh darah tingginja. Tentu bukan untuk mengulang tokoh-tokoh seperti Hajati dan Zainudin seperti buku roman jang ditulisnja dengan djudul "Tenggelamnja kapal van der Wijck" Hamka akan keluar dari rumah sakit dan ini "tergantung pada perkembangan kesehatan ibu", katanja. Dan walaupun Hamka belum atau tidak mau memploklamirkan dirinja Golkal, bagi sang kjai, golongan ini bukanlah kaum jang djahat. Karena "mereka adalah individui jang baik, bahkan mau membantu dalam perawatan saja ini......."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus