Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Peresmian harris art gallery

Gubernur ali sadikin meresmikan harris art gallery di cipete. haris cerdik dalam mempromosikan barang dagangan, menyulap gang menjadi jalan yang halus dan membuat kampus itu ramai.

26 Juni 1971 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

APA jang unik pada Harris Art Gallery? Tempatnja jang terpentjil, jang tidak termasuk dalam radius terdekat Hotel Indonesia atau hotel-hotel lainnja, jang mendjadi sarang turis di Djakarta. "Di Amerika, Tjipete dikenal karena Pak Subud", kata Ali Sadikin jang datang berkumdjung untuk menggunting pita gallery baru itu. Dan Tjipete pun anak kota satelit Kebayoran telah mendjadi sebutan koran-koran diawal Djuni jang lalu. Bukan Harris sadja jang panen. Njatanja, penduduk sekitar situ djuga. "Saya baru tahu", tambah Ali sadikin kalau harga tanah disekitar sini sudah dua-tiga kali lipat, baru ditanam pal listrik sadja". Harris pun rupanja orang jang tjerdik, dalam arti yntuk mempromosi barang daganganja. Dari semula Harris telah minta Ali sadikin yang membuka tokomja. Bung Ali menolak. Harris tetap akan mengundurkan pembukaan tokonja sampai Gubernur bersedia. "Saja pikir ini ngotot djuga, saja mau tahu apa jang dibuat disini". Ternjata memang diluar dugaan. Daerah terpentjil begini, dengan art galerry Harris, akan membuat surprise bagi turis-turis. Tapi ada lagi soal sulap-menjunglap. Gang -- kalau boleh dikatakan demikian -- telah dirobah mendjadi djalan jang halus. "Empat buah soom sudah mondar-mandir untuk meratakam djalan masuk kemari jang tadinja peat-peot" kata Harris. Dan ini baru sadja selesai malam sebelumnja. Kampung disitupun mendjadi rame, dengan murid-murid sekolah jang menjambut Pak Gub. Pakaian putih-putih diselang-seling dengan umbul-umbul warna-warni dan reklame tanda Golkar. Wartawan pun bertumpuk datang ke sana. Dan ketika salah seorang pengundjung, telah tidak dengan sengadja menjentuh beberapa barang seni sampai djatuh. Harris-pun serta-merta mendjawab "Tidak apa. Untuk penglaris.......".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus