Calon gubernur sul-ut

SEORANG perempuan tiba-tiba mencalonkan diri untuk menjadi gubernur Sul-Ut, meramaikan pasaran yang sudah ramai. Sebab jumlah calon lalu menjadi 40 orang. Dan Watuseke Politon, 57 tahun, satu-satunya calon perempuan. Dia termasuk perintis perguruan tinggi di wilayah itu. 1953 dia menjadi Ketua Yayasan Universitas Pinaesaan dan menjadi rektornya selama 13 tahun (1955-1968). Juga ikut mendirikan IKIP Manado. Walaupun ada bersuami (tanpa anak) entah bagaimana di kalangan kenalan dan kerabatnya dia dikenal tetap sebagai Nona Politon. Lulus MULO Tondano 1942, AMS Tomohon 1949. Lalu ke Jakarta dan kuliah di Fakultas Hukum & Pengetahuan Masyarakat sebuah universitas sampai 1952. Di Manado sekarang Nona Politon memiliki sebuah toko buku. "Kalau dipikir, menyibukkan diri dengan kegiatan semacam itu secara pribadi melelahkan. Tetapi ini soal prinsip. Dan jiwa saya puas," ujarnya. Hidupnya sederhana, namun jiwanya kuat dan kelihatan riang. Ia tinggal di sebuah rumah berdinding papan bersama suaminya, Frans Watuseke yang pernah menulis sejarah Minahasa, dan punya hobi lintas alam dan memelihara pohon dan bunga. "Seorang gubernur, paling kurang harus mengetahui liku-liku daerahnya selama sepuluh tahun," katanya. "Percuma kalau masa kerjanya hanya habis untuk orientasi lapangan."