PROFSOR G.A. Siwabessy, 67 tahun, bekas ketua Tim Dokter
Kepresidenan Sukarno (1957-1967) menganggap 'Surat-surat
Sukamiskin' hanya soal kecil. "Tak akan mengotori jasa Bung
Karno."
Bekas menteri kesehatan (1966-1978) itu kini hidup santai.
Selain menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung, ia mengaku tak
punya kerja lain. Tahun 1967 ia pernah terkena serangan jantung.
Kini menjaga kesehatannya dengan jalan kaki tiap pagi, sekitar
rumahnya yang berhalaman luas di kawasan RS Fatmawati, Cilandak.
Sekali-sekali angkat stick bermain bola sodok (bilyar) di rumah
bilyar LCC, Menteng.
Kesibukan lain, tentu saja momong anak bungsunya yang lahir dari
Rusmalina, 28 tahun, istri ketiganya yang dinikahinya 1978.
Nyonya Siwabessy itu dulu sekretarisnya -- ketika Siwabessy
masih menteri kesehatan. Jadi kini anaknya semua 6 orang. Tiga
dari istri pertama -- yang telah memberinya 6 cucu. Kemudian 2
anak dari istri kedua, Ny. Ir. Paulina M. Putuhena, ahli atom
wanita pertama di Indonesia yang meninggal dalam kecelakaan
pesawat terbang di Bombay, 1968.
Ada kenangan pahit dengan istri pertamanya. "Istri pertama saya
itu lari dari saya, dulu itu," tuturnya sendiri.
Siwabessy punya resep untuk menjalani hidup dengan tenteram.
"Mengasihi Tuhan di atas semua, dan mengasihi sesama seperri
mengasihi diri sendiri," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini