Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Catherine Njoo di Panggung Fashion Amerika

Catherine Njoo kembali mendapat kesempatan tampil di New York Fashion Week. Menghadirkan koleksi The Power of Aphrodite.

25 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perancang busana, Catherine Njoo. Dok. Catherine Njoo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Catherine Njoo kembali mendapat kesempatan tampil di New York Fashion Week.

  • Catherine Njoo menyajikan koleksi The Power of Aphrodite di panggung NYFW.

  • Karya-karya Catherine Njoo mengawinkan kain tradisional dengan estetika modern. 

Bisa menampilkan karya di panggung global sekelas New York Fashion Week (NYFW) ialah impian banyak perancang mode. Begitu pula dengan perancang asal Surabaya, Catherine Njoo, yang baru saja kembali dari New York, Amerika Serikat. Ia berkesempatan memamerkan koleksi terbarunya dalam pesta fashion yang berlangsung pada 9-14 Februari 2024 itu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Catherine dan sederet desainer Indonesia lainnya, seperti Hendy Huang, Jeny Tjahyawati, dan Hengki Kawilarang, menjadi peserta NYFW 2024 dalam sesi Indonesia Now pada 10 Februari lalu. Indonesia Now adalah salah satu group shows di Asia Tenggara yang mendapat slot dalam perhelatan ini. Indonesia telah mengikuti perhelatan ini hampir 10 tahun, baik desainer maupun brand yang melakukan solo shows atau group shows dan menempatkan industri fashion Indonesia di peta mode dunia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perempuan kelahiran Surabaya, 19 Oktober 1978, ini merasakan berkat luar biasa saat mendapat kesempatan emas tersebut. Tentu bukan hal mudah karena ada proses kurasi ketat. "Bangga sekali bisa presentasi busana di luar negeri. Kelasnya berbeda, lebih beragam. Agar publik juga tahu bahwa karya desainer Indonesia tak kalah bagus oleh mancanegara," ujar Catherine kepada Tempo, Kamis lalu. 

Apalagi ia merasakan sekali respons dari penonton yang hadir sangat luar biasa. Penerimaan terhadap para desainer asal Indonesia sangat positif. "Saya tahu beberapa dari mereka rela terbang dari luar New York untuk khusus melihat peserta New York Fashion Week dari Indonesia. Salah satu teman saya terbang langsung dari Washington."  

Catherine mengatakan pergelaran busana NYFW sangat profesional, dari model, dresser, fitting, hingga proses pemakaian busana sebelum show masing-masing sudah ada yang bertanggung jawab. "Sampai ke detail hair do dan makeup juga bisa diwujudkan sesuai dengan request desainer. Saya sangat puas. Tim mereka benar-benar profesional," ucapnya.

Perancang busana, Catherine Njoo (kanan ketiga), berpose bersama model yang mengenakan busana karyanya bertajuk "The Power of Aphrodite" dalam New York Fashion Week 2024 di Amerika Serikat, 10 Februari 2024 . Dok. Catherine Njoo

Berkaca dari momen bergengsi itu, Catherine sangat optimistis Indonesia bisa menjadi trendsetter dunia dan kiblat mode dunia. Karena itu, Indonesia memerlukan wadah seperti yang digagas Indonesia Now dengan membawa karya-karya lokal ke panggung global. 

"Indonesia sebagai pasar mode justru sangat potensial dan sekarang sudah maju pesat dibanding dulu. Kalau sekarang, desainer Indonesia lebih mudah menyuarakan message mereka lewat karya-karya yang dipresentasikan selama ini," ujarnya.  

Kini, selepas dari NYFW, Catherine pun merawat jaringan dengan memetakan buyer potensial yang tertarik pada karyanya. Sasarannya bukan lagi personal, melainkan sebisa mungkin B2B atau business-to-business. B2B menjalankan transaksi di antara sesama pelaku bisnis.

 

Kekuatan Aphrodite yang Glamor dan Menawan 

Catherine Njoo menyajikan koleksi The Power of Aphrodite di panggung NYFW. Dalam koleksi ini, ia mengusung sensasi sensual dari para pemakai busana karyanya yang lebih menonjolkan lekuk tubuh seorang wanita. "Terlepas dari ukuran size small to large, tetap kelihatan sexy in your way. Beautiful in own shape and proud of us," ujarnya. 

Koleksinya menampilkan rangkaian gaun menakjubkan. Dengan setiap jahitan dan detail, Catherine menangkap esensi dewi Athena yang paling cantik, Aphrodite. Hiasan berwarna perak yang menghiasi gaun tersebut tidak hanya menambah sentuhan elegan, tapi juga berfungsi sebagai pengingat akan kecantikan bawaan yang ada dalam diri setiap wanita.

Dari sifon mengalir hingga renda bersulam rumit, koleksi Catherine menampilkan beragam kain dan tekstur yang menonjolkan bentuk feminin. Setiap gaun dirancang untuk menyanjung dan menonjolkan lekuk tubuh alami, memberdayakan setiap wanita yang memakainya.

Saat para model menghiasi peragaan busana, penonton terpikat oleh keindahan halus yang terpancar dari setiap gaun. Keanggunan yang terpancar dari koleksi ini melampaui batasan budaya, usia, dan latar belakang. Visi Catherine dalam merayakan keberagaman perempuan tergambar dengan indah pada setiap karyanya.

Biasanya Catherine menambahkan elemen tradisional, tapi tahun ini ia lebih menonjolkan modern design dengan alasan ingin menunjukkan kepada dunia bahwa karya lokal juga bisa berkelas international couture. "Justru saya mengamati pasar mode lebih ke international couture, makanya saya mengeluarkan koleksi dengan segmentasi pasar internasional pada momen kali ini," tuturnya. 

Namun, ia menambahkan, wastra tetap dihargai oleh kalangan tertentu. "Mereka memberi nilai tinggi dalam mengapresiasikan wastra tradisional walau bukan dari negara mereka." 

Kolase foto model memperagakan busana bertajuk "The Power of Aphrodite" karya perancang busana Catherine Njoo dalam New York Fashion Week 2024 di Amerika Serikat, 10 Februari 2024. Dok. Catherine Njoo

 

Mengawinkan Kain Tradisional dengan Estetika Modern 

Sejak debut koleksinya pada 2008, Catherine Njoo dikenal dengan desain yang memadukan kain tradisional Indonesia, seperti batik dan songket. Pendekatan uniknya dalam memadukan elemen tradisional dengan estetika modern memikat komunitas mode.

Pada 2017, Catherine membawa bakat dan kreativitasnya ke perhelatan bergengsi New York Fashion Week. Koleksinya mendapat pujian besar. Para penggemar dan kritikus mode terpesona oleh detail rumit serta warna-warna cerah dari desainnya. Perpaduan warisan Indonesia dengan tren busana kontemporer menunjukkan kemampuan Catherine dalam menciptakan karya-karya yang kaya budaya dan menarik secara global.

Kesuksesan Catherine Njoo di kancah fashion internasional bukan hanya mengangkat brand dirinya, tapi juga membawa pengakuan terhadap kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia. Melalui kreasinya, ia menjadi duta kain tradisional Indonesia, mempromosikan pentingnya kain tradisional, dan melestarikan warisannya.

Dengan dedikasi dan kecintaannya yang tiada henti terhadap fashion, Catherine Njoo menjadi panutan bagi calon desainer Indonesia hingga mancanegara. Perjalanannya dari Surabaya ke panggung mode global menjadi bukti kekuatan bakat, kerja keras, sekaligus perayaan warisan budaya.

Biasanya Catherine mengaplikasikan wastra biasa dari sesuatu yang menginspirasinya apa pun itu, baik batik, kain songket, maupun tenun dengan pemilihan corak dan warna yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Ia mengaplikasikan wastra tersebut ke model yang lebih modern, edgy, dan tidak monoton dengan mengikuti mode terbaru. 

"Walaupun secara look banyak menampilkan gaun, saya selalu menambahkan detail kain tradisional dalam banyak karya sekaligus mengenalkan koleksi desainer Indonesia ke kancah global," katanya.

Contohnya, kain songket atau batik di-styling peplum (busana yang mengembang di bagian bawah), lalu diberi aplikasi brokat dan bordir, sudah langsung dapat kesan modern dan masih sopan.

ECKA PRAMITA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ecka Pramita

Ecka Pramita

Penulis gaya hidup di Cantika.com, media online di bawah Tempo Media Group.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus