Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengeluarkan album solo sejatinya bukan perkara sulit buat Badai. Dia adalah pencipta lagu jempolan yang melambungkan kelompok musik Kerispatih yang dinakhodainya. Menyanyi pun ia jago. Satu-satunya masalah buat dia saat mempersiapkan album solo pada 2011 adalah bobot badannya saat itu masih 86 kilogram. "Di kamera, kayaknya gue penuh banget. Tidak baguslah," katanya saat peluncuran album solonya, Love, Life, Woman, dua pekan lalu.
Selama ini berat badan itu tidak terlalu jadi masalah karena ia selalu berdiri di pojok panggung, di belakang keyboard. Saat tampil solo, dia tentu tak bisa lagi bersembunyi. Maka mau tak mau pria bernama asli Doadibadai Hollo itu harus mengecilkan badan selama tiga tahun belakangan ini. Dari berolahraga dua kali sepekan, berdiet karbohidrat, sampai menghindari santan dan gorengan.
Masalah timbul saat Kerispatih manggung di luar kota. Dia tidak bisa dengan mudah menemukan makanan tak bersantan. Sering kali ia harus lebih dulu mencuci daging ayam gulai dengan air minum sebelum memakannya. "Istri saya biasanya tertawa melihat saya melakukan itu. Tapi, ya, mau bagaimana lagi," ujar pria yang akhirnya berhasil menurunkan beratnya sebanyak 25 kilogram dalam tiga tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo