Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cendekiawan muslim Da-wam Rahardjo mempertaruh-kan- ke-luarga saat menentang ku-at-kuat Rancangan Undang-Un-dang Anti-Pornografi dan Porno-ak-si. Putra bungsu-nya, Jauhari, me-nge-luh karena nama sang bapak se-ring dibicarakan buruk, bahkan di-kri-tik dan diperlakukan sebagai musuh umat Islam. "Kok, Bapak se-ka-rang musuhnya banyak?" tanya Ja-u-hari, seperti dikutip Dawam.
Lebih sedih lagi, kabar buruk ini sam-pai- ke Solo. Di sinilah Mutmai-nah-, -ibu-n-da Dawam, yang sudah be-r-usia 80 tahun-, bermukim. "Ibu sakit karena men-de-ngar kabar katanya -sa-ya menye-leweng dari Islam," Dawam se-dih.
Berubahkah "perjuangan" Dawam? A-lih-alih berbalik arah, Dawam tak le-kas tunduk. Ia malah makin berse-ma-ngat, bahkan ikut pawai anti-RUU itu pada 22 April lalu. Sesudah pa-wai, Dawam dirawat seminggu- di ru-mah sakit karena kecapekan. Al-ham-dulillah, sekarang sudah mem-ba-ik-. Sang putra pun mengaku paham pa-da prinsip Dawam yang menguta-ma-kan kebangsaan dan kebhinekaan. "I-ni urusan prinsip. Saya kan bukan a-nak kemarin. Sebagai cendekiawan, sa-ya tak bisa munafik," Dawam ber-ke-ras.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo