Diberi piyama

ADA kesialan, ada pula berkah. Ini dialami Menteri Luar Negeri Inggris Douglas Hurd. Dalam kunjungannya ke Indonesia selama tiga hari, menteri yang novelis dan pencinta alam itu menyempatkan diri menikmati puncak Gunung Merapi. Ia mengajak Romo Mangunwijaya dan Aristides Katoppo. Baru sekitar 100 meter melangkah untuk mendekati bukit, Romo Mangun menyerah. ''Saya tak kuat melangkah. Kepala saya terasa pusing,'' katanya. Dan yang keok ternyata tak hanya Romo. Sebagian besar dari rombongan yang berjumlah 35 orang itu juga menyerah. Tapi Hurd tetap sampai di puncak. Sialnya, mereka tak bisa menikmati puncak Merapi, karena tertutup kabut. Saat akan kembali ke bungalo milik Yani Sapto Hudoyo di Kaliurang, tiba-tiba hujan deras menyergap. Rupanya pawang hujan kurang cespleng. Sial, Hurd pun basah kuyup. Aturan protokoler jadi rusak, berubah menjadi kekeluargaan. Rombongan Hurd antre berebut piyama yang disediakan Yani. Makan siang bersama pun cukup berpiyama. Semua itu mengesankan Hurd, apalagi piyama yang telanjur di badan bisa dijadikan oleh-oleh. Yani tak keberatan. ''Itu akan mengingatkan mereka pada Gallery Sapto Hudoyo dan Yogyakarta,'' kata istri seniman Sapto Hudoyo ini.