MAJU untung mundur tak rugi dialami Kasino, Dono, dan Indro dari Warung Kopi. Menjelang Lebaran lalu, di Solo, mereka diserbu dan dihimpit massa. "Saya sampai nggak bisa bergerak," kata Dono, yang nama aslinya Wahyu Sadono itu. Pasalnya, "Kami dikontrak menjadi pelayan toko pakaian," ujarnya. Rencananya, selama tiga hari di sebuah toko pakaian di Solo, "Kami disuruh melayani pembeli, membantu memilih pakaian, menjadi kasir, serta membungkus dan menyerahkan barang," kata orang yang punya julukan bemo ini. Publikasl di seantero kota gencar dilakukan sebelum kedatangan mereka. Tak aneh ketika saat trio badut itu muncul, "Toko penuh orang. jalanan sampai macet," tambah Dono. Tentu saja suasana toko jadi sedikit kacau: boneka pajangan pecah, dan, "Banyak pakalan hilang diambil orang," tuturnya lebih lanjut. Kabarnya, polisi sampai turun tangan untuk mengamankan. Gara-gara peristiwa itu, "Kami diumpetin pemilik toko," ujar Dono. Meski dalam kontrak mereka harus muncul tiga hari, kenyataannya hanya beberapa saat. "Boleh dikata kami menerima gaji buta," katanya lagi. Dikontrak berapa, sih? "Ya, cukup untuk membeli sesuap nasi dan lima buah Merci," kata Dono sambil tertawa. Percaya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini