"SAYA tak hebat dalam apa pun. Hanya rata-rata," ujar Julia Roberts ketika majalah Us menobatkannya sebagai artis film paling seksi tahun ini. Mungkin Julia tahu benar basa-basi gaya Hollywood. Tapi sorot matanya yang terang, jujur, dan memikat, bibirnya yang penuh, lehernya yang jenjang, dan kakinya yang indah, jelas tak bisa berbohong. Artis 22 tahun yang main brilyan dalam Pretty Woman ini memang susah untuk tak dibilang seksi, tak dibilang lher. Baru tujuh film dibintanginya, Julia langsung melekat di hati penonton Amerika dan mungkin juga di sini. Terutama setelah film terbarunya yang baru akan diputar, Sleeping with the Enemy. Wajah Julia Roberts mendadak tampil di mana-mana, sebagai cover majalah-majalah hiburan beken di Negeri Paman Sam sana. Namun, sesungguhnya gambaran wanita ideal di mata Julia jauh dari peran-perannya selama ini. Berbeda benar dari kesan binal dari tokoh pelacur yang dimainkannya dalam Pretty Woman. "Wanita hero adalah wanita yang ideal," ujarnya lembut. Seperti Margaret Thatcher atau Benazir Bhutto? Sayang, Julia tak memberi contoh. Bahkan, ia juga tak menyebut keinginannya untuk memerankan tokoh ideal itu. Atau, mungkinkah Julia lagi menunggu tokoh ideal yang sensual -- seperti dirinya -- untuk diperankan di layar perak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini