Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika itu, Ichlasul Amal baru saja mengisi acara Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) di Jambi. Sejumlah wartawan menghadangnya dengan berbagai pertanyaan. Saat tak ada lagi wartawan yang bertanya, Amal pun pamit. Tapi kelompok wartawan itu terus mengikutinya. "Saya tanya: masih ada pertanyaan? Mereka tanpa sungkan malah minta uang transport," kata Amal kepada Syaiful Amin dari Tempo.
Amal tentu menolak. "Saya kan sering kampanye, wartawan harus independen dan menolak suap—kok saya justru memberi uang?" ujarnya. Kelompok "wartawan bodrek" itu pun mengeloyor pergi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo