SEKITAR 2500 undangan antre menuju pentas pelaminan di Golden
Ballroom Hotel Hilton Jakarta malam Minggu kemarin. Aneka ragam
hidangan tersaji di seantero ruangan hingga pekarangan. Yang
punya hajat malam itu: Hasmanan, 51 tahun, sutradara film yang
terbilang produktif--sedikitnya sudah menghasilkan 23 film dalam
10 tahun ini, dan Wirontono, 54 tahun, pengusaha terkenal yang
punya "markas" di Surabaya dan Jakarta.
Sejak hari itu mereka sah menjadi besan, setelah Oerip Wirontono
(Onne), 25 tahun, mengucapkan aqad nikah terhadap Ariane Dewi
Hasmanan (Ryan), 20 tahun.
Pokoknya tamu yang hadir ramas adanya. Nampak di antara para
undangan misalnya Jaksa Agung Ismail Saleh, bekas Dubes RI di
Prancis Moh. Nur, Hasyim Ning, Ali Sadikin, Syarif Thayeb,
pelawak S. Bagio dan tentu saja sejumlah bintang film dan
sejawat Hasmanan.
Di Bagian ICCU RS Husada, Jakarta, keadaan Atmonadi
menggelisahkan. Ia dibantu pernapasan dan diinfus. Sang istri,
Suratmi, 47 tahun, menunggunya dengan cemas.
Penyakit jantung Atmonadi, 65 tahun, pelawak tiga zaman Itu,
kambuh lagi. Penyakit itu sudah diidapnya ketika ikut kampanye
Golkar 1977 yang lalu. Tapi kali inilah yang paling berat.
Acapkali Atmonadi mengerang "Saya, yang selalu menghibur orang,
kok kena penyakit seperti ini," keluhnya--seperti dituturkan
istrinya. 2 September ia masuk rumah sakit, dan dua hari
kemudian datang pula serangan saraf. Belahan kiri badan tak bisa
digerakkan. Mulutnya melenceng.
Terakhir ayah empat anak dan kakek 10 cucu itu menguras
tenaganya untuk melukis Sultan Hamengkubuwono IV, V, VI, VII,
VIII (lima buah) untuk Anjungan Yogyakarta di TMII. Lukisan itu
sendiri sudah terpajang sejak 9 Agustus lalu. "Setidak-tidaknya,
kalau saya sudah tidak ada lagi, karya ini masih bisa dikenang
anak cucu," kata Atmonadi suatu kali. Atmonadi memang juga
seorang abdidalem Kraton Yogya--dengan "gaji tradisional" Rp
1.000. Di Jakarta ia tinggal di rumah anak sulungnya.
Sebelumnya, di TV Yogya ia masih selalu tampil dalam Dagelan
Mataam pimpinan Hardjomuljo. Dan orangtua itu juga pernah
mengasuh Bagio, Eddy Sud, Iskak dan Bing Slamet. Beberapa
muridnya ada menjenguknya ke rumah sakit. Mereka bertangisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini