SAMPAI Ahad petang lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, 73, masih terbaring lemah di ruangan ICU (Intensive Care Unit) rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Sultan mengenakan baju serba putih pemberian rumah sakit, dan kepalanya diganjal bantal tipis. Juga kakinya diberi bantal. Dua tabung infus berada di kanan tempat tidurnya, sedangkan alat pengukur denyut jantung, ECG (Electro Cardiogram), terus menyala. Dan, salah seorang putra Sultan, B.R.M. Harkomoyo, terlihat memijit-mijit bahu ayahnya. Tetapi semua keluarga Sultan, termasuk istrinya, Nyonya Norma, yang berada di ruang tunggu, menyebutkan, "Bapak tidak sakit, hanya terlalu capek." Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ini pada hari-hari sebelumnya memang sibuk. Di Yogya, ia memimpin rapat rutin selaku gubernur, meresmikan hotel Garuda, melakukan peletakan batu pertama Monumen Yogya Kembali, dan berhalal-bihalal. Sekembalinya di Jakarta, Sultan juga tidak lepas dari kesibukan. Rabu pekan lalu, menurut salah seorang anggota keluarga Sultan, bekas wapres itu pulang agak siang dan kantornya, yang terletak di Jalan Prapatan, Jakarta. Setiba di rumah, ia asyik menonton video silat, sampai pukul sebelas malam. Esoknya, penggemar cerita silat ini tidak enak badan dan tidak masuk kantor. Tengah malam, tekanan darahnya, kabarnya, turun sampai 60-90. Maka, ia pun langsung dibawa ke RSCM. "Sekarang kondisi beliau sudah membaik," kata Norma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini