Masuk bulan Ramadan kali ini, tak terasa sudah sepuluh tahun El Manik, 54 tahun, menjadi muslim. "Saya selalu sedih sekaligus geli mengenang masa lalu sebelum menjadi mualaf," katanya. Kok begitu? Kenangan itu, kata dia, berawal dari pengalamannya ketika bermain dalam film Titian Serambut Dibelah Tujuh, 22 tahun silam.
Dalam salah satu adegan, Chaerul Umam, sang sutradara, meminta Manik membaca Ayat Kursi. Padahal saat itu Manik belumlah menjadi muslim. "Seperti menghafal skenario, saya menghafal ayat itu tanpa tahu artinya," tuturnya. Tapi ternyata pengalaman itu amat berharga. Setiap kali didapuk menjadi imam, kini ia selalu membacakan ayat itu. "Ayat Kursi menjadi ayat favorit yang selalu saya baca setiap salat. Itu ayat kenangan," kata Manik, yang naik haji tujuh tahun lalu.
Mieke Wijaya
Musim kampanye belumlah tiba. Tapi Mieke Wijaya, 63 tahun, Ketua Departemen Seni-Budaya DPP PPP, sudah punya rencana besar. Katanya, selama masa kampanye, dia akan mengosongkan kegiatan syuting. Begitu bersemangat, apatah pasal? Rupanya, dia amat terkesan dengan kampanye yang dijalaninya lima tahun silam.
Saat itu, dia mengaku dalam sehari pernah berada di tiga tempat berbeda. Kelincahan juru kampanye partai berlambang Ka'bah ini tak kalah dengan yang muda-muda. Bahkan suatu ketika Mieke tidak bisa keluar dari mobil ke tempat kampanye karena kerumunan massa. "Terpaksa saya keluar lewat jendela dan naik ke atas kap mobil, berkampanye, " katanya sambil tergelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini