PEMUSIK Bandung, Harry Roesli siap kecewa. Ia berlatih bersama grupnya selama tiga bulan untuk mengikuti Festival Asia Pasifik di Wellington, Selandia Baru, yang dimulai Sabtu pekan ini. Tapi, ternyata ada yang bolong: sampai saat terakhir, Harry tak mengantungi duit untuk menerbangkan kedua belas pemusiknya. Dana yang ia dapatkan hanya cukup untuk enam lembar tiket. Karena itu, ia memutuskan agar rencana itu dibatalkan. "Kalau hanya berenam, saya harus mengubah lagi komposisi musiknya," ujar Harry. Festival yang diselenggarakan CANZ (Composers Association of New Zealand, ini diikuti pemusik dari Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Filipina, Jepang, Prancis, Selandia Baru, dan Indonesia. Harry dengan grupnya, satu-satunya wakil Indonesia, akan memperdengarkan musik rock yang dicampur musik tradisional Sunda. Tapi rupanya untuk itu dia harus bayar sendiri. Dari Pemda Ja-Bar, ia hanya dijanjikan uang Rp 200.000 yang akhirnya tak jadi diambilnya. Tapi Harry tak seluruhnya batal pergi: ia akan berangkat juga bersama istrinya, katanya untuk "membacakan makalahnya".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini