Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prisia Wulansari Nasution, 29 tahun, tak bakal melupakan proses syuting film Sokola Rimba. Pasalnya, untuk syuting film besutan Riri Riza tersebut, ia harus tinggal di hutan di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi, sekitar tiga pekan.
Beberapa masalah memang dihadapi, tapi ia bisa menyesuaikan diri. Perempuan yang memerankan Butet Manurung—pejuang pendidikan untuk anak Rimba—ini lelap tidur di tenda. Ia juga tak ada masalah dalam urusan sabun mandi dan sampo. Maklum, masyarakat setempat memang sangat menjaga lingkungan, termasuk air sungai, sehingga tidak boleh ada limbah sabun mandi dan sampo di sungai.
Untung ada sedikit pengecualian untuk tim film: boleh menggunakan sabun, asalkan yang ramah lingkungan. "Kalau sampoan sebisa mungkin dijarangin, bisa lima hari sekali," kata Prisia tiga pekan lalu. Bahkan, saat ikut survei sebelumnya, ia bersama rekan-rekan tim pun sukses mengatasi kesulitan soal tempat buang air besar. Mereka cuek menggali tanah lebih dulu bila ingin buang air besar.
Hanya ada satu hal yang Prisia tak tahan padahal justru sebenarnya ditujukan untuk ketahanannya selama tinggal di hutan. Ia tak kuat minum obat malaria, yang kebetulan berdosis tinggi. Walhasil, "Jadinya malah sakit," ujar pemain film Sang Penari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo