APAKAH orang seperti saya ini pantas menyandang gelar doktor? Itu pertanyaan pencipta tari Bagong Kussudiardjo, 55, tentang dirinya sendiri. Tak perlu heran. Selama dua bulan berkeliling Eropa belum lama ini, sebuah universitas di Jerman Barat tiba-tiba menawari dia gelar doktor kehormatan. Tentu saja untuk bidang kesenian. Tapi, yang membuat urusan agak runyam, ia harus memenuhi syarat: membuat disertasi kecil, "atau semacam itu", katanya. Meskipun pihak universitas itu tidak memberi batas waktu, sepulangnya di tanah air, minggu lalu, pemilik padepokan tari di Yogya itu mulai sibuk mengumpulkan bahan bacaan. Bagi ayah tujuh anak dan kakek tiga cucu ini tentu tak sulit menulis bahan-bahan itu kelak, karena ia sudah terbiasa membuat makalah. Cuma, "Saya kok jadi malu pada kawan-kawan - pantas nggak, ya, saya ini bergelar doktor?" Mungkin karena itu Bagong tak mau menyebutkan nama universitas yang akan memberi dia gelar kehormatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini