Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa yang terjadi jika Abdurrahman Wahid, 67 tahun, ikut lomba lari orang buta? Mantan presiden itu ternyata tak menyelesaikan lomba yang berawal dari depan kantor RRI Jakarta pada Ahad dua pekan lalu itu. ”Saya ada janji dengan orang,” katanya.
Gus Dur ikut acara bertajuk Berlomba Melawan Kebutaan setelah diundang Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Ia datang bersama istrinya, Sinta Nuriyah. Ia diminta memberikan semangat kepada orang-orang buta. Gus Dur pun berpesan agar orang-orang buta tidak putus asa. ”Karena kita punya kelebihan intuisi dan sensitivitas,” ujarnya.
Nah, begitu memasuki acara lomba, panitia membagi peserta lari menjadi dua: kelompok orang buta dan bukan orang buta. Panitia ternyata menempatkan Gus Dur di rombongan bukan orang buta. Gus Dur mengaku tak tersinggung diperlakukan layaknya orang berpenglihatan normal.
Mata Gus Dur dan istri yang duduk di atas kursi roda lalu ditutup kain hitam. Bagaimana rasanya ditutup matanya, Gus? ”Sama saja, saya kan sudah buta,” kata Gus Dur, Rabu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo