Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HENDRA Setiawan, 33 tahun, merupakan pemain paling senior di pusat pelatihan nasional bulu tangkis. Namun peraih tiga gelar juara dunia ini menjalani program pelatnas dengan jenjang terendah. "Status saya di sini sekarang anak magang," kata Hendra seraya tertawa seusai latihan di pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat dua pekan lalu.
Hendra mundur dari pelatnas pada akhir 2016 dan meneruskan kariernya di jalur profesional. Sepanjang 2017, dia berpasangan dengan pebulu tangkis Malaysia, Tan Boon Heong. Kesempatan kembali ke pelatnas datang setelah dia berdiskusi dengan pelatih kepala ganda putra, Herry Iman Pierngadi, dan menang di Kejuaraan Nasional pada Desember tahun lalu saat berpasangan dengan rekan lamanya, Mohammad Ahsan.
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menerapkan program pembinaan berjenjang untuk 104 atlet pelatnas. Level tertinggi adalah atlet dengan surat keputusan (SK), yang seluruh biaya latihan dan turnamennya ditanggung PBSI. Misalnya Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, ganda putra nomor satu dunia.
Setingkat di bawahnya, pemain dengan SK Pemantauan, yang pembiayaan latihan dan turnamen ditanggung enam bulan. Sedangkan untuk para pemain magang, PBSI hanya menanggung biaya latihan selama enam bulan, sementara ongkos mengikuti turnamen dibayar klub asal pemain. Dari selusin pemain utama, Hendra menjadi satu-satunya pemain di program magang. "Saya malah belum dapat mes," ujar atlet asal Pemalang, Jawa Tengah, ini.
Meski berstatus newbie, Hendra kerap memberi saran kepada rekan-rekannya. "Target kami menang di Piala Thomas dan Asian Games 2018," kata peraih emas Olimpiade 2008 dan dua Asian Games terakhir ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo