L AZIMNYA wanita hamil besar itu mengaso dan mempersiapkan kedatangan si bayi. Tapi Iga Mawarni malah sebaliknya. Penyanyi yang kehamilannya memasuki bulan kesembilan ini justru repot berat mengurusi kelahiran Yayasan Dharma Insani Abadi, sebuah organisasi nirlaba yang misinya memberikan penghargaan bagi seniman berprestasi tinggi yang masih hidup.
Resminya, jabatan Iga cuma di bagian humas. Namun, karena di antara rekan seiringnya ia yang paling terbiasa dengan pekerjaan praktis, hampir semua pekerjaan jenis ini ambruk pada Iga. Apa boleh buat, begadang dan kurang istirahat pun menjadi menu kesehariannya seminggu terakhir. Ia pun mengaku "lupa" hamil saat sibuk begitu. "Kalau sudah duduk begini, baru terasa punggung ini sakit," kata Iga, 28 tahun, dengan senyum sedikit memelas.
Kok, Iga mau? Ada masalah emosional. Penerima pertama penghargaan ini adalah musisi senior Nick Mamahit, 78 tahun. Nick pula yang sejatinya menjadi sumber inspirasi pendirian yayasan. Nah, Iga sudah lama kagum kepada Nick, yang dipanggilnya Opa. Keluarga suaminya juga dekat dengan pianis kawakan tersebut.
Iga tak menyangkal bahwa ia juga punya "pamrih" pribadi. Ia ingin, ketika uzur kelak, dirinya masih dikenang dan dihormati seperti halnya para penerima penghargaan ini. Itu yang jangka panjang. Jangka pendeknya? "Semoga kerepotan saya berbalas kelancaran jabang bayi ini," ujar Iga sembari mengelus perutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini