BOM seks Indonesia, Suzanna, 42, sudah pasti tidak akan kawin dengan pendatang baru Clift Sangra, yang dua dasawarsa lebih muda. Restu Paus Yohannes Paulus II yang dimintanya tak kunjun tiba. "Rasanya, tak mungkin direstui Paus. Di Katolik, restu untuk kawin lagi hanya bagi yang cerai mati," kata Suzanna di Surabaya, pekan lalu. "Lupakan saja berita itu, toh Clift sendiri masih sekolah." Yang tak berubah dari Susi panggilan akrab Suzanna, dia masih tetap laris dalam film-film yang mengeksploatasikan keindahan tubuh dan adegan-adegan tempat tidur. Bahkan lawan mainnya hampir semua muda usia. Dalam film Usia dalam Gejolak, yang pemutaran perdananya di Surabaya dihadiri Susi, ia mendapat teman kencan baru, Bagus Santoso, 18. "Bagus itu, waktu kecil, sering saya gendong. Eh, tahunya sekarang jadi pacar saya dalam film," kata Susi. Orangtua Bagus Santoso, menurut Susi, kawan akrabnya sewaktu di Magelang. Lantas, apa yang dicari Suzanna jauh-jauh ke Surabaya? "Saya kangen," katanya. "Sudah empat tahun tak pernah ke sini." Kangen sama arek Suroboyo? "Bukan soal cowok saya datang ke sini, lho. Tapi ingin tahu, sekarang ini rawon mana yang enak: rawon Gentingkali atau Wonokromo?" Artis yang pernah tinggal lama di Surabaya ini memang gemar makan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini