PANGDAM Jaya Mayor Jenderal Hendro Priyono, Jumat pagi lalu, sempat dibuat kaget. Begitu ia memasuki ruang kerjanya, semua kepala staf dan asisten Kodam Jaya mengepungnya. ''Ada apa ini? Apa mau mengekup saya?'' katanya bercanda. Tentu saja tidak, Jenderal. Tak ada todongan senjata, yang ada ''todongan'' tumpeng. Hari itu, Hendro berulang tahun ke-48, dan sebuah tumpeng sudah disiapkan oleh anak buahnya. Hendro pun terharu. Maklum, selama ini ia mengaku jarang merayakan ulang tahunnya. Hendro memang dekat dengan anak buahnya. Beberapa pekan lalu, saat meninjau markas Brigade Infanteri I/Pam Jaya, Hendro menyempatkan ''melongok'' isi dompet seorang prajurit. Ia ingin tahu, berapa kira-kira isi dompet prajurit bujangan itu. Tanpa diduga, ia malah menemukan potret seorang wanita berbikini. Hendro tersenyum. Tapi, ia juga ''menghukum'' prajurit itu untuk ber-push-up. ''Jangan suka bawa gambar ini lagi, ya?'' katanya. Gebrakan Hendro ini makin resmi dengan adanya ''Operasi Bulan Penghormatan'', sejak pekan lalu. Anggota ABRI yang melanggar peraturan militer dasar pasti ditindaknya, misalnya ABRI berambut gondrong. Hendro juga terjun langsung ke lapangan. ''Saya tidak mau menjadi atasan yang cuma menerima data di balik meja,'' katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini