RONNY Pattinasarani, kapten kesebelasan PSSI Utama. jalannya
masih terpincang- pincang. Karena itu dalam pertandingan di Arab
Saudi 12 Desember lalu ia belum bisa turun. Mungkin itu sebabnya
penjaga gawang Bonar Tobing (kemudian diganti Endang Tirtana)
sampai kebobolan 8 bola.
Kakinya cedera ketika menahan pemain kesebelasan nasional
Australia, J. Patson, 7 Desember lalu di Senayan. Kaki kanannya
(dekat tempurung lutut) berlubang tiga. "Rasa sakitnya seperti
menyentuh tulang," ujarnya. "Pada saat kcna, saya melihat tiga
lubang berwarna putih yang terus mengalirkan darah."
"Risiko main bola memang begitu," kata si kapten yang 9
Februari nanti genap 32 tahun itu . Saking seringnya cedera,
"istri saya sudah tidak kaget lagi." Istrinya memang rajin
menonton sang suami lari-lari rebutan bola. "Dia istri yang
tabah."
Meski pernah patah tangan dan kaki, Ronny tampak cukup
bahagia dengan sebuah rumah bertelepon di Villa Sari Mas, Pulo
Mas, serta kedua anaknya. Dan Benny, anak sulungnya yang berusia
2 tahun, nampaknya mewarisi bakat ayahnya. "Setiap mainan yang
saya belikan, ditendang-tendangnya. Jadi umurnya tidah lama,"
tutur Ronny. 'Memang kelewatan, tapi biarlah," katanya lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini