GABRIELA Sabatini menangis. Dengan kursi roda, petenis jelita ini meninggalkan lapangan. Itulah detik-detik penting, sehabis ia menyerah kepada Claudia Porwick, petenis peringkat ke-89 asal Jerman Barat, di turnamen Australia Terbuka, Sabtu dua pekan lalu. Gaby, panggilannya, semula diramalkan masuk final melawan Steffi Graf, petenis nomor wahid dunia asal Jerman Barat. Tapi, ia sial. Pergelangan kakinya terkilir, ototnya robek, dan bengkak sebesar bola tenis, justru ketika nyaris menggusur Porwick di babak ketiga. Bintang remaja asal Argentina berusia 19 tahun yang gemerlap dan bahenol itu mungkin akan lama absen. Ia akan berobat khusus di AS, belum ditentukan di rumah sakit mana. "Untungnya", sialan itu tak sendirian dialami Gaby. Mark Woodforde, petenis tuan rumah, dan Aaron Krickstein dari AS, juga terkilir. Nah, lapangan pun dituding sebagai penyebab. Anehnya, Gaby menyebutkan, "Lapangan tak jadi masalah, asalkan pemain siap."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini