Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai dan mode. Ke-duanya menyatu di ta-ngan Kanaya Tabitha, 34 tahun. Desainer yang biasa membuat desain bu-sa-na cantik ini mendapat tan-tangan baru: membuat- seragam sebuah partai ber-lambang bintang agar terlihat- modis.
Sudah dua kali ia men-da-pat tawaran dari partai po-litik. Tawaran pertama da-tang dari partai berlambang beringin, tapi tak berbuah hasil. Ini karena, kata perancang yang pernah ikut Hongkong Fashion Week pada 2002 itu, ”Orang parpol dan fashi-on jarang bertemu dalam kesempatan sama.”
Sebelumnya, wanita yang mendapat gelar The Most Po-wer-ful Wo-man in Indonesia 2002 dari Mark Plus itu pernah pula- membuat seragam dinas ha-rian untuk perwira tinggi Mar-kas Besar Polri pada 2001. Kala itu ia mengguna-kan bahan wol Armani dan Hugo Boss.
Kini, oleh partai itu, Kanaya diminta memilih tiga kate-gori busana: pakaian dasar ha-rian, baju koko, dan batik res-mi. Ia memilih yang ter-ak-hir. Kanaya pun memperli-hat-kan coretan motif batik un-tuk desain baju formal. ”Le-bih nyeni kan?” ucapnya.
Motif itu disukai pemuka- par-tai. Katanya, desain Ka-na-ya pas bagi pembentukan ci-tra dan dinilai punya daya ju-al saat kampanye. Mudah-mu-dahan busana itu membu-at- orang senang mencoblos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo