Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petikan harpa Maya- Christina Worotikan Hassan, 34 tahun, membuat suasana pentas di taman Garuda Wisnu Kencana, Bali, Selasa lalu, kian- syahdu. Malam itu, Maya tampil di acara peluncuran album Nyanyian Dharma, berisi lagu-lagu rohani Hindu yang dikoordinasi Dewa Budja-na, gitaris kelompok GIGI.
Maya mengisi suara harpa di tiga lagu. Pertama, di lagu Tat Wam Asi, suara harpanya- berpadu dengan paduan sua-ra. Pada lagu Matramku dan Karma, ia berkolaborasi de-ngan gitaris Balawan dan vokalis Trie Utami. Ini kali pertama Maya bekerja sama dengan Budjana, yang ke-rap membuat album solo gitar. Rekaman album dilakukan di tengah-tengah kegiatan masing-masing yang super-sibuk, sampai per-nah beberapa- se-si rekaman di-la-kukan tengah malam. Apakah men-cari suasana batin? "Bukan, ini mencari kesempatan saja," Maya tertawa.
Untuk Maya, bahasa musik adalah universal-. Musik tak boleh dipi-sahpisahkan dengan- ba-tasan agama. Sebagai pemeluk Kristen Protestan, Maya tak ragu menyumbangkan petikan har-panya untuk agama lain. Sebelumnya, ia pernah terlibat perayaan Idul- Fitri, hari suci umat Islam. Kini, musiknya melagu untuk agama Hindu. "Tuhan Maha Esa itu kan milik semua," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo