Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Kawin campuran

Putri wapangab/pangkopkamtib anika (nike), 24, melangsungkan pernikahan dengan pemuda batak, bungaran matondang, 27, tanggal 17 mei di pengadilan negeri jakarta barat.

4 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELASA 17 Mei lalu, Jenderal (Pur.) Sumitro - bekas Wapangab/Pangkop kamtib - memasuki gedung Pengadilan Negeri Jakarta Barat/Selatan. Sumitro, sedikit langsing dan tampak lebih lincah, tidak sendiri. Bersamanya kelihatan seorang gadis manis berkulit kuning langsat. Gadis itu puterinya sendiri: Anika Sulistyowati Sumitro, berumur 24 tahun. Di salah satu ruang sidang Hakim Nyonya Noersjamsoe Yustham SH telah menanti. Juga pihak lain: seorang pemuda berumur 27 tahun bernama Bungaran Parsauran Halumoan Matondang. Anika (biasa dipanggil Nike) dan Bungaran (dipanggil Ucok) berniat hidup sebagai suami isteri. April lalu, Nike dan Ucok mengajukan permohonan ke pengadilan agar diperbolehkan menikah di situ. Alasannya: "Kami berlainan agama" kata Nike. "Saya Islam, Ucok Protestan. Saya sama Ucok sudah berhubungan tujuh tahun. Jadi sudah lama juga nunggunya sampai jadi mau kawin ini". Menurut kabar, keluarga pihak Ucoklah yang tidak setuju pernikahan antar agama itu. "Sejak dulu saya sependapat dengan ayah", Nike bilang. "Buat apa kita punya Bhineka Tunggal Ika. Dan karena pandangan ayah yang luas itu, saya tidak pernah mendapat halangan", katanya. Di hadapan Noersjamsoe Yustham, Sumitro dan Nyonya Matondang menyetujui perkawinan Nike dan Ucok. Perkawinan akan berlangsung 24 Juni nanti. "Sekarang saya lagi dipingit 40 hari nggak boleh ketemu Ucok. Enggak boleh keluar. Telepon boleh, tapi harus ngumpet-ngumpet. Kakak saya dulu lebih gawat lagi, sama sekali tidak boleh telepon". Desember dua tahun lalu, Sumitro juga mantu. Puterinya yang pertama, Amelia Sulistyani Sumitro (waktu itu umurnya 22 tahun) menikah dengan Dadi Kartahadimadja dengan mas kawin kitab Qur'an. Nike adalah anak nomor tiga dan tiga laki-laki di tengah sebagai kakak dan adik-adik Nike: Andi, Adji dan Agus. "Adik saya si Agus memang lagi nggak mau sekolah", kata Nike. "Tapi dengan begitu jadinya ibu ada yang diurus. Kalau dalam satu keluarga nggak ada yang mencong dikit, jadinya nggak ada urusan keluarga. Ayah? Dia pagi-pagi sudah berangkat main golf".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus