MAHAGURU Khong hucu punya empat pantangan. Memandang hal di dunia sebagai kebenaran mutlak, hidup berlebihan, bersikap keras kepala, dan mementingkan diri sendiri. Lalu orang menafsirkan, mengejar kekayaan adalah salah, menurut ajaran Khonghucu. Maka, setelah lebih dari 2.500 tahun meninggalnya sang Mahaguru, seorang Kung Deyung sukses sebagai pengusaha di Hong Kong, ia pun jadi sorotan. Pasalnya, si pengusaha itu ternyata masih anak turun pengajar Konfusianisme itu. "Di masa silam, bisnis merupakan hal yang tabu dalam keluarga kami," tutur Deyung kepada Reuters. "Selama berabad-abad masyarakat Cina menganggap keluarga saya sebagai patokan cara hidup menurut ajaran Konfusianisme." Lucunya, justru karena ia keturunan Khonghucu maka ia begitu dipercaya oleh para pengusaha Hong Kong, meski ketika ia baru datang dari Daratan begitu papa. Dan karena itu lalu sukses, lalu kaya raya. Deyung, 59 tahun, pencinta musik, yang pada tahun 1980 lalu berdagang mesin dan perabotan berat lainnya. Ia berhasil mengubah sikapnya, mungkin, karena di Cina sendiri ajaran Konfusianisme kini ditafsirkan bermacam-macam. Misalnya, ajaran "Bila rakyat cukup makan, kuatlah tentara, dan rakyat pun setia kepada pemerintah," oleh sebagian penganut Konfusianisme ditafsirkan, kaya itu halal. Dan Deyung, agaknya, termasuk kelompok "baru" ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini