SETELAH bertahun-tahun menyibukkan diri mencari dana bagi penelitian AIDS dan menjadi pengusaha parfum, akhirnya Elizabeth Taylor kembali ke fitrahnya: main film. Tak tanggung- tanggung, ia menerima dua tawaran sekaligus. Filmnya yang akan ditangani sutradara kondang Francis Ford Coppola berjudul The Cure, sebuah film tentang penderita AIDS. Menyusul film tentang pembunuhan yang ditangani Chazz Palminteri, berjudul Faithful. Mengapa Liz menunggu begitu lama? Kepada majalah Premier, Liz mengatakan selama ini ia tak tertarik dengan peran yang disodorkan. ''Heran, tak ada lagi film yang diambil dari karya sastrawan Tennesee Williams, misalnya. Menurut saya, Hollywood sudah tak sekreatif dulu. Liz memang dikenal sebagai aktris yang serius ketika menjadi peran utama dalam film Who's Afraid of Virginia Woolf dan Cat on a Hot Tin Roof. Selama ia absen dari dunia perfilman Hollywood, ia juga jarang menghadiri pesta glamor di Hollywood, kecuali undangan itu datang dari sahabatnya Michael Jackson. Ia lebih suka diam di rumah bersama suaminya yang kedelapan, Lary Fortensky. Ia mengaku sedang menikmati perannya sebagai ibu dari empat anak (dari beberapa perkawinan yang berbeda), nenek dari delapan cucu, mencari dana bagi penelitian penyakit AIDS, dan sebagai pengusaha parfum. Adalah Liz Taylor yang pertama kali bersedia namanya digunakan bagi sebuah produk parfum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini