Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEPALA Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin menjadikan media sosial sebagai salah satu sarana berbagi ilmu. Melalui Facebook, misalnya, ia mengedukasi masyarakat seputar ilmu pengetahuan dan teknologi, astronomi, keantariksaan, serta kebumian serta kaitannya dengan kajian agama Islam. “Sebagai peneliti, saya menempatkan diri untuk mencerdaskan, menjelaskan, dan mengingatkan, khususnya tentang fenomena terkait dengan hal-hal tersebut,” kata Thomas, 59 tahun, saat dihubungi, Selasa, 2 Februari lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Thomas mulai gemar membuat tulisan ilmiah populer dan tentang masalah keagamaan saat duduk di sekolah menengah atas. Lalu, ketika kuliah di Institut Teknologi Bandung, ia menulis materi mentoring untuk pembinaan remaja di Masjid Salman. Ia paling banyak membuat tulisan ilmiah populer saat menjadi peneliti. Tulisan tersebut sering ia kirimkan ke koran atau majalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah ada blog, Thomas memasukkan tulisan-tulisan lamanya ke blog. Sejak 2006, ia lebih banyak menulis di blog sebagai hobi sekaligus untuk berbagi ilmu. Menurut dia, masyarakat umumnya masih memerlukan edukasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, astronomi, serta keantariksaan, termasuk implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. “Misalnya dalam penentuan waktu ibadah, seperti awal Ramadan dan hari raya,” ucapnya.
Thomas kerap membagikan tautan blognya ke media sosial, seperti Facebook dan Instagram. Ia pernah membuat sepuluh tulisan di blog untuk membantah dan meluruskan pemahaman tentang bumi datar yang keliru. Ia menilai pseudosains dan hoaks di media sosial meresahkan. “Namun hal itu ibarat polusi yang harus kita lawan dengan memperbanyak informasi yang benar di semua media,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo