Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Keraton Profesional

4 Oktober 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perebutan takhta Pakubuwono XIII antara K.G.P.H. Tedjowulan dan K.G.P.H. Hangabehi membuat prihatin B.R.A. Mooryati Soedibyo. Anggota keluarga keraton yang juga Presiden Direktur PT Mustika Ratu itu khawatir perseteruan tersebut bakal merusak sendi-sendi adat dan bangunan keraton. Mooryati pun berupaya melakukan penyelamatan. "Demi kelestarian kultur, aset sejarah, dan peningkatan pemasukan, keraton harus diselamatkan," kata Mooryati kepada Tempo Kamis pekan lalu.

Caranya? "Kelola keraton dengan manajemen modern," ujarnya. Artinya, pengelolaan keraton bakal melibatkan kaum profesional dari luar keraton. Sementara ini, kata Mooryati, pengelolaan keraton ditangani oleh keluarga sehingga hasilnya tidak maksimal. Niat Mooryati telah mendapatkan restu dari Tedjowulan. Cuma, pengusaha jamu itu harus bersabar. "Keraton masih diperebutkan dua raja," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus