Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Khansa Syahlaa dan ayahnya mendaki Gunung Elbrus untuk merayakan HUT RI ke-77.
Khansa punya hobi naik gunung sejak berusia sekitar tujuh tahun.
Khansa berambisi mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di setiap benua.
BENDERA Merah Putih berkibar di puncak Gunung Elbrus, Rusia, tepat pada 17 Agustus 2022, pukul 10.45 waktu setempat. Khansa Syahlaa, perempuan pendaki gunung berusia 16 tahun, memegang kuat tongkat bendera Indonesia tersebut yang diterpa angin kencang di ketinggian 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dirgahayu Indonesia, Merdeka!” kata Khansa, pendaki perempuan muda Indonesia dan brand ambassador produk outdoor, di puncak Gunung Elbrus, seperti dibagikan di akun media sosial pribadinya, Rabu, 17 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Elbrus menjadi puncak gunung ke-77 yang digapai Khansa, bertepatan dengan peringatan 77 tahun Kemerdekaan Indonesia. Dia dan ayahnya, Aulia Ibnu, memang sengaja merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 di puncak gunung tertinggi di Benua Eropa tersebut.
“Pendakian Elbrus jadi spesial karena gunung tertinggi di Eropa, dan gunung dengan kondisi tertutup salju penuh pertama yang pernah saya daki,” tutur Khansa kepada Ecka Pramita dari Tempo.
Khansa Syahlaa di puncak Gunung Elbrus. Dok. Khansa Syahlaa.
Kegemaran Khansa mendaki gunung tumbuh sejak kecil. Saat berusia tujuh tahun, perempuan kelahiran 2006 ini telah menggapai puncak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bersama ayahnya. Hobinya naik gunung pun kian menjadi. Sejumlah gunung tinggi di Tanah Air kemudian ia taklukkan, dari Semeru di Jawa Timur hingga Kerinci di Sumatera.
Pada 2017, Khansa berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua. Sekitar dua tahun kemudian, dia sukses mendaki gunung tertinggi di Benua Afrika, Kilimanjaro (5.895 mdpl), yang berada di Tanzania. Khansa mengaku punya kebiasaan mengibarkan bendera Merah Putih di setiap puncak gunung yang ia daki.
Khansa bercerita, persiapan pendakian Gunung Elbrus cukup panjang. Dia dan rombongan harus melakukan aklimatisasi atau penyesuaian tubuh dengan suhu, tingkat oksigen, dan berbagai kondisi ketinggian selama empat hari. Mereka juga harus membiasakan diri berjalan meniti jalur pendakian di atas salju tebal dan terpaan angin yang kencang.
"Pastinya senang banget. Elbrus menjadi gunung ketiga dalam sirkuit Seven Summits (tujuh puncak gunung tertinggi di setiap benua) yang saya berhasil daki,” ujar siswi Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo