Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SRI Nasti Rukmawati dan Abang Rahino masih ingat huru-hara pagi 23 November 1965 itu. Sepasukan tentara yang datang dengan truk merangsek masuk ke rumah mereka yang berdinding gedek di kawasan Kali Tunjang, Yogyakarta. Beberapa muda-mudi teman Sri Nasti aktivis Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) berada di rumah. Ada yang sedang mandi di kali, ada yang sedang mencangkul, ada pula yang sedang mewiru kain. Nasti adalah anggota CGMI Komisariat Sastra Universitas Gadjah Mada. Empunya rumah, Mia Bustam, sedang sibuk menyiapkan bancakan untuk Watu Gunung, putra ketiganya yang pada hari itu tepat berusia 17 tahun.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo