Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Kisah Kopi Hanger

26 September 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, 53 tahun, punya pengalaman tak terlupakan ketika menjadi santri di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, pada 1981. Kala itu, setiap malam ada 8-10 kelompok santri yang mendapat giliran jaga malam atau bulis. Tiap kelompok terdiri atas 3-4 santri.

Para santri bulis ini bertugas menjaga jalan masuk ke pondok dan beberapa tempat strategis di dalam pesantren. "Giliran saya jaga, ternyata tak satu pun teman sekelompok yang punya persediaan kopi dan gula. Padahal itu logistik vital sebagai bulis," tutur Lukman melalui pesan WhatsApp, Selasa dua pekan lalu. Saat mengirim pesan, ia sedang bertugas sebagai pemimpin jemaah haji (amirulhaj) Indonesia di Mina, Arab Saudi.

Lukman berkisah, ia dan dua kawan sekelompoknya tak kehabisan ide. Mereka segera berbagi tugas. Dua temannya itu meminta kopi dan gula ke kelompok lain. Sedangkan ia mengambil air panas dari dapur umum dengan ember karena saat itu tak ada wadah lain.

Setelah bahan baku terkumpul, Lukman segera menuangkan kopi dan gula ke ember berisi air panas. Rupanya, kata dia, masalah belum selesai karena tak ada alat untuk mengaduk. "Maka jadilah hanger (gantungan baju) di jemuran saya pinjam untuk mengaduk," Lukman bercerita.

Kopi bikinan Lukman pun terkenal dengan sebutan kopi hanger. Ia mengatakan, belakangan, setelah puluhan tahun ia tamat dari Gontor, kisah itu sampai juga ke telinga KH Hasan Abdullah Sahal, salah seorang pemimpin dan kiai pengasuh Pondok Gontor. "Kondanglah kisah kopi hanger itu dari mulut beliau ke mana-mana," tuturnya sambil menambahkan tiga emoticon dengan ekspresi tertawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus